Profil Desa Kedungpomahankulo N

Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungpomahankulo N mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kedungpomahankulo N

Tentang Kami

Profil Desa Kedungpomahankulon, Kemiri, Purworejo. Mengupas potensi desa sebagai lumbung padi, sentra peternakan itik (bebek), serta geliat UMKM telur asin. Simak data demografi, inovasi, dan kehidupan sosial desa agraris ini.

  • Lumbung Padi yang Produktif

    Sebagai desa dataran rendah dengan irigasi yang baik, Kedungpomahankulon merupakan salah satu pilar utama lumbung pangan di Kecamatan Kemiri, dengan fokus pada pertanian padi sawah yang intensif.

  • Sentra Peternakan Itik (Bebek)

    Desa ini dikenal sebagai pusat peternakan itik, baik itik petelur maupun pedaging, yang menjadi sumber ekonomi alternatif penting di luar sektor pertanian padi.

  • Industri UMKM Telur Asin

    Melimpahnya produksi telur itik mendorong tumbuhnya industri rumahan (UMKM) pembuatan telur asin, yang menjadi produk olahan unggulan dan ikon ekonomi kreatif desa.

XM Broker

Desa Kedungpomahankulon, sebuah desa agraris yang terhampar subur di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, menunjukkan potret ketahanan pangan dan ekonomi yang kokoh. Desa ini membangun kekuatannya di atas dua pilar utama: pertanian padi sawah yang produktif sebagai penopang utama ketahanan pangan dan sektor peternakan itik (bebek) yang berkembang pesat. Keberhasilan dalam beternak itik tidak berhenti di situ, tetapi juga melahirkan industri turunan yang menjadi ikon desa, yaitu produksi telur asin. Sinergi antara cangkul di sawah dan kreativitas di dapur inilah yang menjadikan Kedungpomahankulon sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing.

Geografi dan Demografi

Secara geografis, Desa Kedungpomahankulon terletak di kawasan dataran rendah yang subur, menjadikannya sangat ideal untuk aktivitas pertanian, khususnya padi sawah. Jaringan irigasi yang memadai memastikan pasokan air yang stabil untuk lahan pertanian sepanjang tahun. Menurut data resmi dari pemerintah kecamatan, luas wilayah Desa Kedungpomahankulon yaitu sekitar 1,65 kilometer persegi. Lahan ini dimanfaatkan secara intensif untuk persawahan, permukiman, dan pekarangan untuk beternak.Adapun batas-batas administratif Desa Kedungpomahankulon ialah:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Samping

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kedungpomahanwetan

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bedono Kluwung

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karangluas

Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, Desa Kedungpomahankulon dihuni oleh 2.150 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya terbilang tinggi, yakni sekitar 1.303 jiwa per kilometer persegi. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, yang membentuk struktur sosial ekonomi yang erat dan saling terkait.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Kedungpomahankulon, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan didukung oleh jajaran perangkatnya, menjalankan roda pembangunan dengan fokus pada pemberdayaan potensi lokal. Kebijakan pembangunan desa, yang dirumuskan melalui Musrenbangdes, banyak diarahkan untuk mendukung dua sektor andalan: pertanian dan peternakan. Implementasinya berupa program pemeliharaan saluran irigasi, pengerasan jalan usaha tani, serta pembinaan bagi kelompok tani dan ternak.Kepala Desa Kedungpomahankulon menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya secara merata. "Kami ingin petani untung, peternak juga untung. Oleh karena itu, program desa kami rancang agar saling mendukung. Misalnya, limbah panen dari sawah bisa diolah untuk pakan ternak itik," ujarnya. Pemerintah desa juga berperan sebagai fasilitator, menghubungkan para peternak dan perajin telur asin dengan pasar yang lebih luas serta dengan lembaga-lembaga yang dapat memberikan pelatihan dan bantuan modal.

Potensi Ekonomi Utama: Padi dan Peternakan Itik

Perekonomian Desa Kedungpomahankulon memiliki fondasi yang kuat pada dua sektor. Sektor pertama ialah pertanian padi. Sebagai bagian dari lumbung pangan Kecamatan Kemiri, para petani di sini mampu menghasilkan panen padi yang melimpah, dengan pola tanam dua hingga tiga kali setahun. Keberadaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang aktif memastikan pengelolaan pertanian berjalan efisien, mulai dari penyediaan benih unggul, distribusi pupuk, hingga penanganan pascapanen.Sektor kedua yang menjadi keunggulan komparatif desa ini ialah peternakan itik. Di hampir setiap sudut desa, dapat ditemukan kandang-kadang itik, baik itik petelur maupun pedaging. Para peternak memanfaatkan lingkungan persawahan sebagai area penggembalaan alami (angon) setelah panen, yang dapat menekan biaya pakan secara signifikan. Produksi telur itik dari desa ini sangat melimpah dan menjadi pasokan utama bagi pasar-pasar di Purworejo.Seorang peternak itik menjelaskan, "Beternak itik di sini lebih mudah karena pakannya melimpah, terutama setelah musim panen. Telurnya laku keras setiap hari, jadi kami selalu punya pemasukan harian."

Geliat UMKM: Industri Telur Asin yang Melegenda

Melimpahnya pasokan telur itik secara alami mendorong lahirnya industri rumahan yang menjadi ikon desa, yaitu pembuatan telur asin. Puluhan keluarga, terutama para ibu rumah tangga, terlibat dalam UMKM ini. Mereka mengolah telur itik segar menjadi telur asin berkualitas tinggi dengan metode tradisional menggunakan adonan abu gosok atau batu bata merah yang dicampur garam.Proses pembuatan yang teliti dan waktu pemeraman yang pas menghasilkan telur asin dengan ciri khas kuning telur yang masir, berminyak, dan tidak terlalu amis. Produk telur asin dari Kedungpomahankulon tidak hanya dipasarkan di pasar lokal, tetapi juga telah merambah ke warung-warung makan, restoran, hingga pusat oleh-oleh di kota-kota sekitar.UMKM ini menjadi contoh sukses hilirisasi produk peternakan di tingkat desa. Ia tidak hanya memberikan nilai tambah pada telur itik, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi masyarakat.

Kehidupan Sosial dan Infrastruktur

Kehidupan sosial masyarakat Desa Kedungpomahankulon sangat dinamis, diwarnai oleh aktivitas pertanian dan peternakan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari. Semangat kebersamaan dan gotong royong, yang dikenal dengan istilah sambatan, masih sangat kental terasa, terutama dalam kegiatan sosial seperti memperbaiki rumah atau saat menyelenggarakan hajatan.Infrastruktur di desa ini tergolong sangat baik. Akses jalan utama yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan dan desa-desa lain sudah beraspal dan lebar. Jaringan irigasi yang terawat baik menjadi kunci keberhasilan sektor pertanian. Fasilitas umum seperti masjid, sekolah (PAUD dan SD), serta layanan kesehatan dasar melalui Posyandu dan bidan desa telah tersedia lengkap dan mudah dijangkau oleh seluruh warga.

Prospek dan Tantangan Masa Depan

Desa Kedungpomahankulon memiliki prospek yang sangat cerah untuk terus berkembang. Peluang terbesar terletak pada penguatan merek dan pemasaran telur asin. Dengan sentuhan kemasan yang lebih modern, inovasi rasa (seperti telur asin bakar atau aneka bumbu), dan pemasaran digital, telur asin Kedungpomahankulon berpotensi menjadi produk unggulan yang lebih dikenal luas. Di sektor peternakan, pengembangan itik pedaging dengan sistem yang lebih modern juga menjadi peluang yang menjanjikan.Namun beberapa tantangan perlu diwaspadai. Di sektor pertanian, ancaman hama dan dampak perubahan iklim menjadi risiko yang selalu ada. Di sektor peternakan, tantangan utama ialah menjaga stabilitas harga pakan dan mengendalikan wabah penyakit ternak. Untuk industri telur asin, menjaga konsistensi kualitas dan menghadapi persaingan dari produk sejenis dari daerah lain menjadi pekerjaan rumah yang harus terus dilakukan.Dengan fondasi ekonomi yang solid, semangat wirausaha yang tinggi, dan dukungan pemerintah desa yang proaktif, Desa Kedungpomahankulon optimis dapat terus maju. Desa ini adalah bukti nyata bahwa dari sawah yang hijau dan kandang yang produktif, dapat lahir sebuah ekosistem ekonomi yang mandiri dan menyejahterakan.